Untuk syarat ternak
tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis
bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang
cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish
Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok
dipelihara.
1) Pemilihan bibit
dan calon induk
Bila peternakan
bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi
dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih
bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara
spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah
nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif
bergerak.
2) Perawatan Bibit
dan calon induk Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh
karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang
cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan
luar.
3) Sistem
Pemuliabiakan
Untuk mendapat
keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan
dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
a. In Breeding (silang
dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu,
proporsi daging.
b. Cross Breeding (silang
luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
c. Pure Line
Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang
diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
4) Reproduksi dan
Perkawinan
Kelinci betina segera
dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila
terlalu muda kesehatan terganggu dan dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan
pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah
beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga
terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
5) Proses Kelahiran
Setelah perkawinan
kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci
dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah
perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima
hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi
kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran
kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup
dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.